Menjadi Mahasiswa, Apa sih bedanya?

“Take a break, there’s a long journey ahead of you” [Seventeen, 2020]-

 

Memasuki tahun ajaran baru, tulisan tentang berbagai tips dan trick “menjadi mahasiswa” banyak dimuat oleh media. Tujuan penulisan adalah untuk memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana menjadi mahasiswa serta menjawab pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan selama masa transisi perubahan jenjang siswa menjadi mahasiswa. Menurut KBBI, mahasiswa memiliki makna seseorang yang terdaftar secara administratif sebagai pelajar di Perguruan Tinggi sedangkan siswa memiliki arti pelajar atau murid. Ditinjau dari subjek yang dirujuk, keduanya memiliki perbedaan mendasar dimulai dari pola pikir hingga gaya hidup. Mahasiswa berada satu tingkat lebih tinggi daripada siswa dalam status jenjang pendidikan.

Menjadi mahasiswa berarti seseorang telah siap menerima perubahan, baik secara bertahap maupun tiba-tiba. Menjadi mahasiswa tidak melulu duduk dalam sebuah ruangan sambil menunggu slide presentasi menyala nyaris dua jam, mencatat materi, membuat tugas dan kembali melakukan presentasi selayaknya siswa sekolah menengah. Gaya belajar siswa yang sebelumnya dipukul sama rata tanpa memperhatikan minat siswa dan banyaknya mata pelajaran yang meminta nilai sempurna akan jauh berbeda dengan gaya belajar mahasiswa yang cenderung akan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan minat terkait dengan program studi atau jurusan. Tanggung jawab dan pola pikir siswa yang bertransformasi menjadi mahasiswa akan terbentuk apabila seseorang berniat untuk menjadi lebih baik, oleh karena itu mahasiswa memiliki tiga fungsi dan peranan penting yaitu moral, sosial dan intelektual.

Dalam Al-Quran, surat Ar-Rad (13 : 11) yang berbunyi :

Artinya : “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S Ar-Rad 13 : 11).

Ayat tersebut mendukung perubahan kearah yang lebih baik, hal tersebut merujuk kepada topik utama tulisan kali ini yaitu tentang menjadi mahasiswa. Insan yang bermoral, memiliki kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi serta tingkat intelektual yang dapat dipertanggungjawabkan adalah wujud dari mahasiswa yang mampu menerapkan dan menanamkan fungsi dan perannya dengan baik. Menjadi mahasiswa adalah pilihan dan mengakhirinya juga merupakan pilihan setiap orang sehingga tidak bisa dipandang sebelah mata atau sama rata. Setiap orang bisa dengan bebas menentukan jalannya ketika menghadapi bangku perkuliahan, apakah fokus dan terus berambisi pada IPK sempurna tanpa memperhatikan relasi atau sibuk nongkrong sana-sini dan abai terhadap pembelajaran selama perkuliahan. Ada baiknya menjadi mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara akademis dan non-akademisnya, sehingga antara kewajiban perkuliahan dan pengasahaan softskill dapat berjalan beriringan.

Mengalami perubahan dari gaya hidup siswa menjadi mahasiswa tentu tidak mudah. Mengenali diri sendiri dan potensi pribadi tentu akan membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuannya seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman baru yang didapatkan baik pada saat duduk di bangku perkuliahan maupun bangku-bangku panjang angkringan. Menjadi mahasiswa adalah babak pertama pengenalan lingkungan kampus. Menjadi mahasiswa akan menuntut kita untuk mendobrak stigma yang terkadang jauh dari idealisme pribadi yang harus diselesaikan secara realistis sosial. Menjadi mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kemampuan intelektual dan interaksi sosial adalah wujud keberhasilan dari adaptasi lingkungan dan indikasi positif dari metamorfosa siswa menjadi mahasiswa.

Sumber :

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa/

https://tafsirweb.com/3971-quran-surat-ar-rad-ayat-11.html

Tentang Penulis

Himagro UMY merupakan organisasi semi independen dan berhaluan non-politik praktis yang didirikan pada tanggal 29 April 1988

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *